Suasana Perkuliahan Tatap Muka Penuh di Departemen Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik Universitas Negeri Yogyakarta

Departemen Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik Universitas Negeri Yogyakarta pada semester genap tahun akademik 2022/2023 ini menyelenggarakan perkuliahan tatap muka penuh di kelas. Hal ini dilaksanakan setelah sebelumnya selama kurang lebih 3 tahun melakukan pembelajaran secara daring dan blended learning karena adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia. Hal ini berdasarkan pada surat edaran Rektor Universitas Negeri Yogyakarta nomor B/29/UN34/PK.01/2023 tentang Edaran Perkuliahan Semester Genap 2022/2023 bahwa pelaksanaan perkuliahan untuk jenjang S dilakukan secara luring atau tatap muka di kampus secara penuh mulai semester genap tahun akademik 2022/2023. Perkuliahan secara luring untuk mata kuliah yang bersifat teori dan praktikum jenjang S1 sedangkan jenjang S2 dan S3 masih dilaksanakan secara blended learning. Hal tersebut disambut sukacita dan bahagia oleh seluruh mahasiswa UNY pada umumnya dan mahasiswa Departemen Pendidikan Sosiologi pada khususnya. Kampus yang selama kurang lebih 3 tahun ini terlihat sepi karena pandemi covid-19 kini berubah menjadi ramai lagi seperti suasana sebelum terjadi pandemi. Hal ini ditandai dengan penuhnya kantong-kantong parkir mahasiswa, kantin di kampus dan terutama ramainya suasana di kelas serta fasilitas kampus lainnya seperti gedung laboratorium, mushola dan gedung ormawa. Dicabutnya status PPKM karena pandemi Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo secara nasional juga berefek pada longgarnya protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci sabun dan menjaga jarak. Ibaratnya setelah terkungkung dalam “penjara pandemi” selama kurang lebih 2,5 tahun kini civitas akademika bisa bebas berinteraksi sosial secara langsung baik itu di dalam maupun di luar kampus. Dengan adanya pembebasan ini, seluruh civitas akademika khususnya mahasiswa bisa melaksanakan kegiatan kademik maupun non akademik di kampus lagi seperti kuliah, berorganisasi, belajar untuk mengembangkan bakat, minat serta potensinya dan banyak kegiatan lagi. Hal ini diungkapkan oleh salah satu mahasiswa pendidikan sosiologi Angkatan 2021 yakni Nabila Eka yang akrab disapa Kakbil. Kakbil mengatakan bahwa dirinya masuk pendidikan sosiologi pada saat terjadi pandemi covid-19 dan banyak belajar di rumah secara daring dengan segala keterbatasan yang ada, akan tetapi dengan diselenggarakannya perkuliahan tatap muka secara penuh ini maka mahasiswa bisa datang langsung ke kampus untuk mengembangkan potensi, bakat dan minat yang dimiliki secara optimal serta tentunya bisa menikmati fasilitas kampus yang ada. Hal ini dikuatkan oleh mahasiswa pendidikan sosiologi lain yakni Argent Prianda Dewanta yang biasa disapa Argent. Mahasiswa yang tahun ini menjadi ketua HIMA Pendidikan Sosiologi ini mengatakan bahwa dengan adanya perkuliahan tatap muka ini mahasiswa bisa menyalurkan sekaligus mengoptimalkan apa yang dimiliki mahasiswa. seperti bakat, minat dan potensi.

 

Tentunya pemyelenggaraan perkuliahan tatap muka di kampus adalah hal yang positif yang harus diapresiasi oleh seluruh civitas akademika akan tetapi tidak harus meninggalkan hal positif yang didapatkan saat pembelajaran online seperti sudah adanya Learning Management System (LMS) yang sudah dibangun dengan baik maupun dampak positif lainnya seperti pembelajaran bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun yang bisa dikombinasikan dengan perkuliahan tatap muka hari ini. (Datu)