ANGKAT ISU GENDER TIM MAHASISWA SOSIOLOGI UNY RAIH MEDALI EMAS DAN SPESIAL AWARD KOMPETISI INTERNASIONAL

Tim mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), berhasil meraih medali emas dan special award Macadonia pada kompetisi inovasi mahasiswa World Youth Innvention and Inovation Award (WYIIA) secara daring pada 15 – 20 Agustus 2021.

WYIIA merupakan ajang inovasi mahasiswa dalam berbagai bidang seperti pendidikan, sosial humaniora, teknologi, dan sains. Kompetisi ini diikuti oleh berbagai jenjang pendidikan sekolah dasar, menengah, dan perguruan tinggi dengan total peserta mencapai 367 tim seluruh dunia. Kompetisi inovasi tingkat dunia ini mendorong para inovator muda untuk menggagas ide dalam upaya menyelesaikan masalah dunia secara makro.

Kompetisi ini diikuti oleh banyak negara dunia bahkan lebih dari 30 negara dunia beradu inovasi unggulan mulai dari Malaysia, Singapore, Thailad, India, Los Angles Amerika, Korea Selatan, Indonesia, Filiphina, dan negara bagian Eropa, Amerika, dan Asia.

Tim mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi menjadi salah satu finalis dalam ajang dunia ini dimana tim ini terdiri dari Irfan Hermawan (2019), Mirdayanti (2020), Puja Agung (2019),  Embun Ayudya (2018) dan Masud Hamdani (2019) dari prodi Ilmu Komuinkasi. Tim ini mengusung isu gender berangkat dari keprihatinan mereka melihat rendahnya literasi gender di Indonesia yang berdampak dan berkolerasi pada tingginya angka kekerasan pada perempuan, pembatasan akses, rendahnya kulitas pernikahan, dan dominasi gender yang mengancam keberlangsungan pembangunan di Indonesia dari berbagai sektor.

Irfan dan tim merasa bahwa Indonesia belum memiliki platfrom edukasi tenang gender yang dapat diakses secara umum, Irfan juga merasa bahwa solusi dan sosialisasi yang ditawarkan bersifat eklusif bahkan tidak banyak membeirkan keefektifan secara nyata pada perubahan masyarakat. Oleh karena itu Irfan dan Tim membuat inovasi berupa aplikasi berbasis literasi gender. Aplikasi disusun selain bertujuan mengencarkan literasi gender juga ditujukan untuk masyarakat yang akan menikah sebagai edukasi atau pendidikan pra – nikah. Dalam kajian yang dilakukan oleh Irfan dan tim menunjukan bahwa pernikahan menjadi muara dari munculnya masalah ketidaksertaraan gender sehingga solusi paltform edukasi gender pra – nikah menjadi hal yang krusial.

“Menurut saya, orang – orang yang akan menikah harus di edukasi mengenai kesetaraan gender, hal ini penting karena hampir 65% kekerasan terjadi didalam keluarga, tentu saja keluarga terbentuk dari adanya pernikahan” jelas Irfan

Tim mahasiswa pendidikan sosiologi UNY pada kompetisi ini menghasilkan aplikasi “MARY–U”. Aplikasi MARY–U menyediakan banyak media untuk menyajikan literasi gender dalam berbagai bentuk mulai dari visual artikel, audio podcast, dan video movie. Layanan yang disediakan dalam aplikasi ini selain tentang literasi gender juga memberikan fitur kehidupan pranikah seperti kesehatan reproduksi, perencanaan, finansial, bahkan parenting.

Aplikasi yang dikemas dengan modern dan fitur yang bervariasi juga menjadi strategi sasaran pengguna secara luas mulai dari anak muda hingga masyarakat yang akan menikah.

Pada pelaksanaan kompetisi Irfan dan tim mempresentasikan inovasi yang mereka susun dalam bahasa inggris. Juri yang menilai projek Irfan dan Tim bersalah dari negara Malaysia dan Turki hal ini cukup menjadi tantangan khusus bagi tim.

Namun pada malam penganugerahan Tim mahasiswa prodi Sosiologi UNY berhasil meraih penghargaan Medali Emas dan Penghargaan Khusus dari Macadonia.

Irfan juga mengemukakan bahwa aplikasi ini akan dikembangkan dan bekerjasama dengan instansi yang berwenang seperti KOMNAS Perempuan, Kementrian Sosial dan lembaga yang dapat mendukung realisasi dari aplikasi yang mereka susun.