SOCIOPHORIA #4: SENI TAK PANDANG BULU

Selasa, 10 Desember lalu Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi telah melangsungkan acara sebagai penutupan kepengurusan tahun 2019, yaitu Sociophoria #4 bertajuk Seni Tak Pandang Bulu. Acara ini dilangsungkan di Auditorium UNY yang dimulai pada pukul 19.00 hingga pukul 23.00. Sociophoria merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun menjelang akhir kepengurusan, dengan mengangkat tema yang berbeda-beda. Sociophoria tahun ini mengangkat tema “Seni Tak Pandang Bulu”, menggambarkan realitas musik dangdut saat ini yang mendapat tempat di masyarakat dari segala usia dan kalangan, mulai dari anak sekolah, mahasiswa, hingga orang tua. Dangdut hari ini tidak lagi menjadi musik kelas bawah dan minoritas seperti representasi image sebelumnya. Sesuai dengan tema tersebut, maka acara Sociophoria#4 menyajikan hiburan dangdut dengan mendatangkan penyanyi dangdut yang terkenal dengan tagline Cendol Dawet, yaitu Abah Lala dan Ndarboy Genk. Beberapa lagu yang dibawakan merupakan lagu dengan tema-tema romansa yang relate dengan kehidupan anak muda namun dibungkus dalam bahasa yang ringan dan easy listening, sehingga sangat familiar bagi anak muda zaman sekarang. Music sesuai dengan gambaran anak muda era ini, yang kemudian menjadikan kegiatan Sociophoria #4 banyak diminati, tidak hanya oleh mahasiswa UNY, namun juga mahasiswa dari kampus lain dan masyarakat umum. Tiket Sociophoria #4 terjual kurang lebih 1200 tiket, yang dibagi dalam beberapa tahapan yaitu Pre Sale 1, Pre Sale 2, Pre Sale 3, dan OTS (on the spot) dengan kisaran harga yang berbeda-beda.

Acara Sociophoria #4 dimulai pada pukul 19.00 WIB dan dibuka dengan penampilan persembahan dari talent mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi berupa drama yang bertajuk “Pelangi” yang mengangkat tema tentang realitas keberagaman dan persatuan yang ada pada masyarakat. Selanjutnya, acara langsung diisi oleh bintang tamu yang pertama yaitu Ndarboy Genk yang membawakan 6 buah lagu, salah satunya berjudul Pamer Bojo. Antusiasme penonton sangat besar, dilihat dari ramainya menyanyikan lagu yang dibawakan oleh bintang tamu secara bersamaan. Lambaian tangan, gerakan tubuh, dan senandung lagu dari penonton semakin menyemarakkan penampilan dari bintang tamu pertama. Tidak berhenti disitu, bintang tamu kedua sebagai bintang tamu utama yakni penampilan dari Abah Lala semakin memeriahkan suasana. Grup Abah Lala membuka penampilan dengan lagu “Salah Apa Aku” yang langsung disambut sorakan meriah dan lambaian tangan dari penonton. Selama kurang lebih 2 jam, Abah Lala memanjakan telinga penonton dengan lagu-lagu andalan salah satunya berjudul Gede Roso. Penampilan kedua bintang tamu berhasil menyihir penonton untuk ikut larut dalam setiap lagu yang dibawakan, dengan alunan suara bersama dan lambaian tangan. Lagu Wegah Kelangan menjadi lagu penutup yang dibawakan Abah Lala untuk serangkaian acara Sociophoria #4.

Penonton yang datang dari berbagai latar belakang dan memeriahkan acara Sociophoria#4 menandakan bahwa tema yang disusung berupa “Seni Tak Pandang Bulu” benar-benar nyata terwujud dalam konser dangdut tersebut. Dangdut bisa menyatukan semua usia dan latar belakang tanpa sekat, yang ada hanya bersama-sama menikmati lagu yang dibawakan. Sukses untuk seluruh panitia Sociophoria#4 dan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UNY. Sampai jumpa di Sociophoria 2020.