Belajar dan Berdampak: Pengalaman Kampus Mengajar 3

Semakin maju zaman, kebutuhan akan sumber daya manusia yang unggul untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan menjadi pekerjaan rumah yang harus segera ditangani oleh pemerintah. Demi menjawab tantangan tersebut, kementrian pendidikan dengan terobosan barunya yakni “Kebijakan Merdeka Belajar” menghadirkan berbagai program pendidikan yang dapat membantu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang cepat, kampus merdeka hadir untuk menyiapkan mahasiswa yang lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan secara optimal dan relevan. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Terdapat banyak program yang dapat diikuti oleh mahasiswa untuk mengembangkan potensi mereka. Salah satunya yakni Program Kampus Mengajar. Program Kampus Mengajar merupakan program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melatih skill mengajar sekaligus mengembangkan diri dalam bidang pendidikan. Dalam program ini mahasiswa akan menjadi mitra guru dalam pembelajaran literasi, numerasi dan adaptasi teknologi untuk jenjang SD dan SMP. Program Kampus Mengajar berlangsung selama 1 semester atau 5- 6 bulan. Sampai saat ini Kampus Menagjar sudah mencapai angkatan ke- 3. Perencanaan program serta pelaksanaan pada angkatan ke- 3 dimulai pada Januari- Juni 2022. Saya kebetulan pada angkatan ke- 3 ikut mnedaftar dan bergagung dalam program ini.

Setelah melewati seleksi adminitrasi serta tes saya diterima dan ditempatkan di SDN Bangunsari 02, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Bersama ke-4 teman saya yang bersalah dari universitas lain kami berkunjung ke sekolah pada akhir Bulan Februari untuk menyampaikan maksud dan tujuan kami. Saya dan teman- teman diterima dengan baik oleh sekolah dan diberin izin untuk melakukan observasi selama satu minggu di Bulan Maret. Setelah melakukan observasi, saya dan tim menyusun berbagai kegiatan dan program kerja yang akan kami laksanakan selama bertugas di SDN Bangunsari 02. Terdapat banyak program kerja yang telah saya dan tim susun, diantataranya Kelas Intensif Membaca, Menulis dan Berhitung. Dikarenakan dampak dari pandemic Covid- 19 banyak siswa dan siswi di SD yang mengalamai lost learning. Khususnya siswa dan siswi kelas 1-3 yang masih sulit dalam membaca dan berhitung. Hal tersebutlah yang mendorong saya dan tim membuat program ini, dengan tujuan dapat meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa. Program ini sejalan dengan tujuan utama Kampus Mengajar yakni peningkatan kemampuan Literasi dan Numerasi.

Adapun program lain adalah yang berkaitan dengan adaptasi teknologi. Kami membantu sekolah dalam melaksanakan AKM Kelas sebanyak dua kali yakni Pretes dan Postes. Dalam kegiatan ini saya dan tim secara aktif membantu pelaksanaan program, terutama yang berkaitan dengan sistem pelaksaan secara daring atau online. Saya juga membantu guru kelas dalam adminitrasi, diantaranya mengisi buku induk dan membantu dalam evaluasi pembelajaran siswa. Terdapat pula program ekstrakulikuler Pencak Silat dan Tari. Dalam ekstrakulikukler tari saya ditunjuk sebagai pembimbing. Saya mengajar anak menari tarian tradisional, hingga ditampilkan saat acara perpisahan atau wisuda kelas 6. Adapun ekstrakulikuker Pencak Silat dibimbing oleh Kak Rangga dari Universitas Merdeka Madiun yang juga dibantu oleh teman- teman. Tujuan pengadaan ekstrakulikuler Tari maupun Pencak Silat yakni untuk menjaga kelestarian kesenian daerah, khususnya Kesenian Pencak Silat yang berasal dari Madiun. Saya juga membantu mengajar guru di kelas V dan III. Terdapat rombongan belajar yang terdiri dari kelas I, II, III. IVA. IVB, V dan VI di SDN Bangunsari 02. Kebetulan saya ditempatkan untuk mengajar di kelas III dan V. Kegiatan yang saya lakukan selama di kelas adalah membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar. Saya bertugas membantu membimbing peserta didik yang masih tertinggal dalam pembelajaran. Namun, ketika guru berhalangan hadir saya diberi kesempatan untuk mengajar di kelas, tentunya dengan arahan dan tujuan pembelajaran guru. Saya juga membantu guru dalam membuat media pembelajaran seperti mading rambu lalu lintas, daur hidup, denah kelas dan masih banyak lagi. Adapun dalam mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup saya membuat program individu berupa “Menghias Taman Kelas”. Bersama wali kelas 3 Ibu Pratama Handayani dan siswa- siswi Kelas 3, saya mengajak mereka untuk membuat pot hias dari botol bekas yang nantinya akan ditanami tanaman hias dan digantung di depan kelas. Tujuan program saya ini untuk meningkatkan kreativitas siswa dengan memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan benda yang berharga dan berguna. Adapun dengan mengajak mereka menanam secara langsung, saya berharap mereka dapat memiliki pengalaman pembelajaran yang lebih nyata dan bukan hanya teori semata. Selain itu, kegaiatan tersebut dapat. (Risal Arbaningsih)