PELAKSANAAN KURIKULUM BARU 2014 DI JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PELAKSANAAN KURIKULUM BARU 2014 DI JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

 

Dalam rangka menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan kurikulum Pendidikan Tinggi, Jurusan Pendidikan Sosiologi mulai melaksanakan pembelajaran dengan acuan Kurikulum baru yakni Kurikulum 2014. Hal ini tentunya sesuai dengan dasar bahwa kurikulum pendidikan tinggi harus merujuk kepada cakupan capaian pembelajaran melalui Kualifikasi Ketrangka Nasional (KKNI) yang terdapat pada Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012. Melalui peningkatan mutu dan daya saing bangsa Indonesia di sektor sumberdaya manusia  diupayakan melalui pencapaian kualifikasi sumberdaya manusia Indonesia yang dihasilkan oleh sistem pendidikan dan sistem pelatihan kerja nasional, serta sistem penilaian kesetaraan capaian pembelajaran peningkatan mutu dan daya saing bangsa sehingga sekaligus memperkuat jati diri bangsa Indonesia.

Jurusan Pendidikan Sosiologi merupakan bagian dari sistem pendidikan Perguruan Tinggi. Sebagai sebuah lembaga mengimplementasikan prinsip kurikulum baru 2014 melalui program-program kurikulum diantaranya visi, misi, profil lulusan, capaian pembelajaran lulusan, struktur kurikulum, mata kuliah, proses pembelajaran dan evaluasi. Mulai angkatan 2014, mahasiswa mendapatkan proses pembelajaran dengan pedoman kurikulum yang baru tersebut.

Bentuk implementasi dari kurikulum ini adalah pedoman pembelajaran yang disesuaikan dengan format Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Pada proses perkuliahannya terdapat capaian pembelajaran pada setiap pertemuan sekaligus model pembelajaran dan evaluasi. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan di kurikulum baru yakni meningkatkan mutu sumberdaya manusia dengan proses pendidikan yang bermutu pula.

Implementasi kebijakan tentunya memerlukan proses penyesuaian yang melibatkan berbagai unsur Jurusan Pendidikan Sosiologi. Baik dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan maupun unsur pelaksana yang lain. Proses yang sudah dilakukan di tahap awal selama setengah semester ini memunculkan berbagai respon dari dosen. Diantaranya yang disampaikan oleh Ibu Nur Hidayah, M.Si. selaku Dosen Pendidikan Sosiologi (12/10/15) menyatakan bahwa pelaksanaan kurikulum 2014 dengan menggunakan RPS sebagai salah satu pedoman dalam pembelajaran memang perlu menyesuaikan beberapa hal yakni terkait dengan proses evaluasi yang harus dilakukan setiap pertemuan. Maka perlu ada strategi yang dilakukan dosen terkait capaian pembelajaran di setiap pertemuan dan tentunya dengan metode pembelajaran yang sesuai. Hal senada disampaikan ibu V. Indah Sri Pinasthi, M.Si (12/10/15) bahwa sebenarnya tidak ada kesulitan terkait pelaksanaan dengan pedoman RPS. Justru ada beberapa hal yang lebih menguntungkan yakni proses penilaian bisa dipantau dari awal dengan melihat proses pembelajaran setiap pertemuan. Perkuliahan dengan model ini memang lebih tersistem baik pedoman maupun pelaksanaan. Namun ada yang dikritisi oleh bu Indah bahwa terkadang ada dalam penulisan RPS seolah-olah dipaksakan. Misalnya dalam hal penilaiannya karena di pembelajaran sosiologi terkadang ada materi yang tidak dapat secara konkret diukur dengan penilaian di setiap pertemuan.

Permasalahan lain dikemukakan oleh salah satu mahasiswa angkatan 2014 bernama Fatur (30/09/15) yang menyampaikan bahwa perkuliahan dengan kurikulum baru lebih menantang karena ada beberapa mata kuliah semester atas yang saat ini menjadi mata kuliah di semester bawah. Hal ini membuat mahasiswa terpacu untuk lebih giat belajar. Selain itu dengan model penilaian dan evaluasi tiap pertemuan ada positif dan negatifnya. Secara positif mahasiswa akan semangat pada setiap kali perkuliahan, namun secara negatif ada juga mahasiswa yang memanfaatkan model ini dengan hanya masuk pada pertemuan yang memiliki bobot nilai besar dan malas masuk jika bobotnya kecil.

Melalui perkuliahan dengan kurikulum baru di Jurusan Pendidikan Sosiologi memang memberikan banyak pengaruh. Baik sistem perkuliahan yang dirumuskan dosen ataupun proses pembelajaran yang diikuti mahasiswa. Bagaimanapun Jurusan Pendidikan Sosiologi akan berupaya untuk selalu melakukan evaluasi dan perbaikan agar tujuan implementasi kurikulum tercapai sekaligus mendukung visi dan misi Universitas Negeri Yogyakarta. (End)