Menyandingkan Teknologi dan Kearifan Lokal ala Kota Kembang

Kota merupakan suatu tempat yang terbilang cukup besar, heterogen, yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Kota sudah tak asing lagi di telinga masyarakat, mendengar kata kota, seseorang memiliki pemikiran bahwa hal itu heterogen, mewah, banyak gedung pencakar langit, dan sesuatu hal yang terbilang modern.

“Kota sebagai kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dengan strata sosial ekonomi yang heterogen serta coraknya metarialis – Bintarto”

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Pendidikan Sosiologi tahun ini (12/01/2019) dilaksanakan di kota Bandung, tepatnya di Pemerintahan Kota Bandung. kegiatan tersebut diawali dengan diskusi mengenai karakteristik Kota Bandung, dengan pembicara Andri Heri Santoso selaku Kasubbid 1 PIPW Bapplitbang kota Bandung dan dimoderatori oleh Grendi Hendrastomo, Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi.

Andri memaparkan mengenai karakteristik kota Bandung, tata ruang kota Bandung, sistem transportasi kota Bandung. Bandung memiliki slogan “Bandung Juara”, “supaya warga Bandung tetap bersemangat dalam membangun kota Bandung”, ujar Andri. Bandung adalah salah satu kota di Jawa Barat, dengan luas area 167,7 km2 , memiliki jumlah penduduk sekitar 2,4 juta, lalu memiliki suhu rata-rata 23,6o. Visi misi Kota Bandung, yaitu “Menjadikan kota Bandung yang nyaman, unggul, sejahtera, dan agamis”. Untuk mewujudkan visi misi itu, pemkot Bandung memiliki suatu keunikan, yaitu jika terdapat suatu acara maka diusahakan selesai sebelum Dhuhur, kalau acara belum selesai, hendaknya dijeda untuk melaksanakan ibadah. Pemkot Bandung juga menggalakkan kegiatan “Rabu Nyunda”, setiap hari Rabu pegawai, anak sekolah menggunakan pakaian adat Sunda.

Tata ruang kota Bandung saat ini mengunakan unsut tematik, menyandingkan potensi local dalam kebijakan tata ruang untuk memberikan identitas sesuai dengan lokalitas, seperti Sundapolis, Travelopolis, Karyapolis, Technopolis, Sportipolis, Eksibisiopolis, dan Mediapolis. Travelopolis merupakan suatu daerah yang memiliki fungsi sebagai perlindungan bangunan Haritage dan Pusat Kuliner, Sundapolis merupakan wilayah yang memiliki kebudayaan-kebudayaan, Karyapolis merupakan wilayah yang memiliki kreatifitas, kerajinan tangan terpadu, Technopolis merupakan wilayah yang memiliki sinergi pendidikan tinggi, kawasan pusat pemerintah, dan ekonomi kreatif, Sportipolis merupakan wilayah pusat pembinaan potensi olah raga, Eksibisiopolis merupakan wilayah yang memeliki pengembangan fasilitas dan penyelenggaraan event sebagai etalase produk karya dan jasa, dan Mediapolis merupakan wilayah sebagai pengembang industri media kreatif. Jika dilihat dari tema-tema tersebut, tebilang kota Bandung unik, masing-masing daerah memiliki ciri khas dan arti tersendiri.

Pemerintah Kota Bandung juga mengembangkan diri sebagai Pusat Pelayanan Kota, Subpusat Pelayanan Kota, dan Pusat Lingkungan. Pusat Pelayanan Kota di Bandung menitikberatkan pada daerah Alun-Alun dan Gedebage. Dalam upaya pembangunan kota, Bandung memiliki 3 pilar, antara lain inovasi, desentralisasi, dan kolaborasi. Di bidang Transportasi, Bandung memiliki transportasi umum, seperti angkot, angkot dulunya terkenal dan menjadi identitas Bandung, namun saat ini angkot bagai “hidup segan, mati tak mampu”, karena saat ini jarang sekali warga menggunakan angkot. Selain itu, di Bandung terdapat Bandros, semacam bus sekolah dan bus wisata. Bus sekolah diperuntukan untuk pelajar, dengan biaya yang gratis, lalu bus wisata untuk mengelilingi kota Bandung, seperti spot-spot wisata. Selain itu, di Bandung terdapat alat transportasi yang dapat dikatakan ramah lingkungan, yaitu bike sharing, dimana warga Bandung dapat menyewa sepeda-sepeda tersebut, dan telah tersedia tempat-tempat untuk menaruh sepeda-sepeda tersebut. Untuk penataan kota, di trotoar jalan telah dilengkapi kursi-kursi.

Transformasi Bandung ini terkait dengan upaya untuk mengembangkan tata ruang kota yang memanusiakan penghuninya dengan beragam upaya untuk mencegah, menghindari, mengatasi, dan menanggulangi terjadinya kerusakan lingkungan hidup, atau dapat dikatakan melestarikan dan menjaga lingkungan hidup, terbukti dengan adanya bike sharing, adanya taman kota. Bandung merupakan suatu kota besar yang di dalamnya terdapat banyak keunikan, dilihat dari masyarakatnya, bentuk tata ruangnya, lalu adanya industri kreatif kerajinan yang tentunya akan menarik perhatian orang banyak, model-model taman yang unik, seperti Taman Jomblo, Pet Park. Bandung merupakan kota yang menyimpan beragam karakter dan budaya yang khas. Bandung menjadi contoh bagaimana melakukan transformasi dengan mensinergikan teknologi, lokalitas dan budaya. (Ira Nurastuti)