DUA DOSEN MUDA PENDIDIKAN SOSIOLOGI IKUTI PELATIHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS DOSEN

Perkembangan dunia Pendidikan yang sangat dinamis, terutama dalam Pendidikan tinggi harus diikuti pula dengan pengembangan kemampuan pendidik atau dosen. Upgrade kapabilitas ini dilakukan agar dosen bisa terus menyesuaikan proses Pendidikan yang semakin maju, baik secara teknis maupun secara keilmuan dalam menyongsong Pendidikan di abad 21. Sejalan dengan hal tersebut, Universitas Negeri Yogyakarta pun berusaha terus melakukan inovasi dan peningkatan kualitas, termasuk kualitas dosen yang ada di dalamnya guna menyambut pembelajaran abad 21. UNY mengambil peran aktif dalam memfasilitasi pengembangan kualitas dosen dengan mengadakan beberapa pelatihan, terutama bagi dosen muda sebelum memasuki perkuliahan semester gasal tahun ajaran 2019/2010. Pelatihan ini berlangsung sekitar 2 bulan dari awal Juli hingga awal September 2019, yang diikuti oleh 145 dosen dari seluruh fakultas, termasuk 2 dosen muda dari Jurusan Pendidikan Sosiologi yaitu Datu Jatmiko, M.A. dan Sasiana Gilar Apriantika M.A.

Pelatihan ini mencakup beberapa pelatihan dasar kemampuan yang harus dimiliki oleh dosen dan dalam rangka persiapan studi lanjut menuju Strata 3 (S3). Beberapa pelatihan yang diikuti antara lain: (1) Pelatihan Bahasa Inggris meliputi TOEFL, Academic Writing And Speaking, dan IELTS; (2) Pembinaan karier dan sertifikasi dosen; (3) Etika dosen; (4) Penulisan Proposal Penelitian; (5) Penulisan proposal PPM; (6) Penulisan Karya Ilmiah (artikel); (7) Pengembangan E-Learning; dan (8) PEKERTI atau Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional. Pelatihan dilakukan secara berkelanjutan dan diampu oleh narasumber-narasumber yang ahli di bidang tersebut, sehingga bisa memperoleh banyak ilmu dan masukan.

Berbagai pelatihan tersebut sangat berguna bagi dosen muda untuk pengembangan karir fungsional maupun keilmuan. Salah satu contohnya adalah ketika pelatihan, peserta diminta untuk membuat proyeksi karir selama beberapa tahun ke depan secara rinci, tahun X berapa artikel maupun penelitian yang akan dilakukan, kapan akan mendaftar studi lanjut S3, serta rencana kenaikan jabatan fungsional hingga ke Guru Besar. Dalam kesempatan lain, pelatihan tentang artikel ilmiah, narasumber memberikan arahan bagaimana cara mencari jurnal nasional maupun internasional yang sesuai dengan tema artikel yang ditulis, memberi tips agar proposal penelitian bisa lolos dalam berbagai skim pendanaan, serta menyediakan coaching clinic penulisan artikel dari narasumber yang sudah berpengalaman menulis artikel di jurnal internasional.

Pelatihan terakhir berkaitan dengan pengembangan kompetensi tenaga pengajar yaitu pelatihan PEKERTI (Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional) yang dilakukan selama 2 minggu. Dalam PEKERTI, dosen muda diberikan pelatihan dalam penyusunan Capaian Pembelajaran, perangkat pembelajaran seperti RPS (Rencana Pembelajaran Semester) dan SAP (Satuan Acara Pembelajaran), penyusunan instrument evaluasi pembelajarana, hingga melakukan penilaian dalam pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Pada akhir rangkaian pelatihan, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan Peer Teaching selama 15 menit dengan sesama dosen muda didampingi oleh narasumber, guna mendapat masukan dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Berbagai rangkaian pelatihan tersebut ditutup dengan penugasan sesuai dengan materi pelatihan sebagai sarana penguatan dan mengukur sejauh mana peserta bisa mengikuti pelatihan tersebut. (Sasiana)