BELAJAR DARING BERSAMA MGMP SOSIOLOGI KABUPATEN KULON PROGO

Sekolah dari rumah atau study from home sudah memasuki bulan ke-3, sejak pertamakali ditetapkan pada pertengahan Maret 2020. Ditambah dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebuadayaan, bahwa pembelajaran di sekolah pada semester Ganjil 2020/2021 masih harus dilakukan secara daring mengingat pandemic Covid-19 masih belum mereda. Dampak dari adanya kondisi ini mengharuskan pendidik untuk mempersiapkan secara matang proses pembelajaran secara daring yang dilakukan satu semester penuh. Pembelajaran daring tidak hanya terbatas pada memberikan tugas kepada siswa melalui medium online saja, tetapi harus memindahkan proses pembelajaran langsung menjadi pembelajaran dalam jaringan dengan tetap memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pendidik perlu memformulasikan pembelajaran daring sekreatif dan semenarik mungkin, terutama berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik generasi Y dan generasi alfa. Kondisi tersebut mendasari tim pengabdian masyarakat prodi pendidikan sosiologi untuk berkolaborasi dengan MGMP Sosiologi Kabupaten Kulon Progo menyelenggarakan pelatihan pembelajaran daring. Menurut Sasiana, salah satu inisiator kegiatan ini, pertimbangan untuk memberikan dan mengenalkan ragam aplikasi daring yang bisa dimanfaatkan guru menjadi yang mengemukan. Dari perbincangan dengan ketua MGMP, muncul berbagai permasalahan dalam pembelajaran daring, salah satunya terkait dengan model aplikasi yang dapat dimanfaatkan dan mudah diakses oleh siswa, berdasarkan hal tersebut tim pengabdian masyarakat menginisiasi untuk mengadakan pelatihan dan pendampingan pengembangan model pembelajaran daring secara online.

Kegiatan ini dirancang selama 3 sesi tatap muka online dan 2 minggu pendampingan. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2020 dengan meteri tentang (1) hakekat pembelajaran daring, (2) PowerPoint bersuara, (3) pemanfaatan media sosial Instagram, dan (4) penggunaan puzzle dan google form untuk evaluasi. Pelatihan ini dimulai dengan pembahasan tentang bagaimana bentuk perubahan budaya, termasuk dalam pembelajaran akibat pandemi Covid-19 serta tantangan dan peluang yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran daring untuk mendukung adanya belajar mandiri bagi siswa. Pada pertemua ini juga dikenalkan bagaimana pengoptimalan PowerPoint bersuara yang dapat menjadi solusi bagi guru untuk tetap dapat menjelaskan materi pelajaran. Untuk meningkatkan student engagement dikenalkan kepada guru sosiologi tentang pemanfaatan media sosial dalam aktivitas belajar. Guru diajak memanfaatkan Instagram sebagai media pembelajaran, mengingat instagram menjadi salah satu media sosial ketiga paling banyak digunakan terutama oleh siswa-siswa SMA. Harapannya, aplikasi Instagram yang ada pada handphone siswa tidak hanya digunakan untuk keperluan hiburan semata, namun juga menjadi sarana belajar yang interaktif dan menarik. Guru dikenalkan dengan aplikasi Canva untuk membuat postingan Instagram yang menarik berkaitan dengan materi sosiologi yang akan disampaikan. Selain kreasi dalam aktivitas belajar, guru juga dikenalkan dengan beragam aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas belajar menyenangkan dan evaluasi dengan menggunakan puzzle untuk membuat teka-teki silang sosiologi dan google form.

Pada sesi akhir, Hendra Miftah selaku ketua MGMP Sosiologi, mengatakan bahwa diharapkan pelatihan ini bisa mendorong pendidik terutama guru sosiologi untuk menciptakan pembelajaran yang efektif sekaligus menarik meskipun harus dilakukan secara daring. Pembelajaran daring ini juga memungkinkan adanya stimulus untuk siswa dapat melaksanakan belajar secara mandiri, baik secara konvensional maupun digital. (SG)

Pelatihan ini juga dapat diakses melalui channel youtube SmartSociologyUNY melalui link berikut ini:
Sesi 1: https://www.youtube.com/watch?v=crpm7nkOT04